Normalnya, kadar hormon testosteron dalam tubuh laki-laki berkisar antara 270-1070 ng/dL (nanogram per desiliter) dengan kadar rata-rata 679 ng/dL. Ada pula penelitian yang menunjukkan bahwa kadar hormon testosteron yang optimal berkisar 400-600 ng/dL.
Testosteron sering dikaitkan dengan dorongan seks dan memainkan peran penting dalam produksi sperma. Hormon ini juga mempengaruhi tulang dan massa otot, lemak dalam tubuh, dan bahkan produksi sel darah merah.
Apa yang terjadi jika kelebihan hormon testosteron?
Kondisi ini bisa membawa dampak positif dan negatif. Positifnya, kadar hormon testosteron yang tinggi dapat menormalkan tekanan darah dan menurunkan kecenderungan laki-laki untuk mengalami obesitas dan serangan jantung.
Sementara itu, beberapa studi menunjukkan keterkaitan antara kadar hormon testosteron yang tinggi dengan kecenderungan laki-laki untuk melakukan perilaku berisiko, seperti dorongan perilaku seksual berlebihan yang berisiko kepada tindakan kriminal. Namun, masih diperlukan penelitian yang lebih mendalam untuk membuktikan hal ini. Kadar testosteron yang tinggi juga membuat kecenderungan laki-laki untuk lebih mengonsumsi alkohol dan merokok.
Lalu bagaimana dengan kekurangan hormon testosteron?
Menurunnya kadar hormon testosteron sebenarnya merupakan kondisi alamiah seiring penuaan pada laki-laki. Kondisi kekurangan testosteron juga dapat disebabkan oleh infeksi dan cedera pada testis, gagal ginjaal kronis, sindrom Klinefelter, dan sirosis hati. Kondisi stres dan terlalu banyak mengonsumsi alkohol juga dapat menyebabkan kondisi tersebut.
Ketika kadar hormon testosteron menurun, laki-laki akan mengalami gejala yang berkaitan dengan fungsi seksual, seperti ketidaksuburan, berkurangnya hasrat seksual, serta berkurangnya frekuensi ereksi yang terjadi secara spontan ketika sedang tidur.
Berkurangnya kadar hormon testosteron juga dapat diiringi oleh gejala lain yang mencakup perubahan fisik, seperti:
- Berkurangnya rambut-rambut pada tubuh.
- Tulang yang lebih rapuh.
- Meningkatnya lemak tubuh.
- Berkurangnya kekuatan atau massa otot.
- Sensasi terbakar atau hot flashes.
- Sangat mudah lelah
- Timbulnya pembengkakan pada kelenjar payudara.
- Berdampak pada metabolisme kolesterol.
Sementara itu, dampak menurunnya kadar hormon testosteron terhadap perubahan psikis antara lain kecenderungan untuk merasakan depresi atau perasaan sedih yang secara keseluruhan dapat menurunkan kualitas hidup. Sebagian orang lainnya juga bisa mengalami penurunan rasa percaya diri, berkurangnya motivasi, serta memiliki masalah pada memori dan konsentrasi. Meski begitu, semua kondisi ini juga bisa merupakan efek samping proses penuaan yang normal. Jelly Gamat Walatra
baca juga :
Open Comments Close*via mobile, like dahulu untuk melihat komentar