Infeksi virus varicella zoster ditandai dengan adanya ruam pada kulit sebagai gejala utamanya. Ruam tersebut akan berubah menjadi bintil merah berisi cairan yang terasa gatal dan kemudian akan mengering menjadi koreng dan akan terkelupas dalam waktu 1 sampai 2 minggu. Bagian tubuh yang biasa ditumbuhi bintil cacar air adalah wajah, belakang telinga, kulit kepala, dada, perut, lengan, serta kaki.
Ciri-ciri dan gejala cacar air
Gejala paling umum dari cacar air adalah ruam pada kulit. Namun, beberapa hari sebelum ruam berkembang akan mengalami gejala lain terlebih dahulu, seperti:
- Demam
- Sakit kepala
- Kehilangan selera makan
Kira-kira dua hari setelah mengalami gejala yang kami sebutkan di atas, ruam akan mulai berkembang. Ruam melewati tiga fase yang berbeda sebelum Anda sembuh dari virus. Tahapan ini meliputi:
- Tahap pertama yaitu keluarnya ruam. Periode infeksi cacar air dimulai dengan timbulnya ruam kemerahan pada kulit dan akan tersebar di seluruh bagian tubuh. Pada tahap ini penderita harus merawat benjolan-benjolan dan ruam yang muncul tersebut, karena jika benjolan-benjolan tersebut pecah dapat menimbulkan luka yang sulit hilang. Cairan yang terdapat dalam benjolan tersebut juga dapat menyebarkan virus baru yang menyebabkan munculnya benjolan baru di bagian kulit lain.
- Tahap kedua yaitu benjolan pada kulit akan berubah menjadi lepuhan. Saat benjolan mulai membesar akan menyebabkan iritasi dan nyeri pada kulit. Lepuhan ini juga berisi cairan yang dapat pecah setiap saat. Tahap ini merupakan bagian terburuk dari infeksi cacar air, karena biasanya dibarengi dengan adanya gejala lain seperti deman dan sakit kepala. Periode ini berlangsung selama 4-5 hari setelah timbulnya bintik-bintik merah muda di kulit. Tahap ini juga merupakan tahap paling infeksius dari cacar air dan dapat menyebarkan cacar air terhadap lingkungan sekitarnya sehingga penderita cacar air harus dijauhkan dari orang lain, terutama anak kecil yang sebelumnya belum pernah terkena cacar air.
- Tahap terakhir yaitu lepuhan akan pecah dan mengering. Lepuhan yang mengering akan menyebabkan kulit menjadi kasar. Saat lepuhan mengering akan membentuk keropeng dan akan mengakhiri tahap infeksi cacar air. Penyembuhan kulit memang memerlukan waktu lebih lama, tetapi sudah tidak akan menular lagi.
Penyebab cacar air
Penyebab utama cacar air adalah infeksi virus varicella zoster. Sebagian besar kasus terjadi karena melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi cacar air. Virus mungkin dapat menular beberapa hari sesaat sebelum lecet muncul, dan tetap menular sampai semua lecet berkerak. Hal ini menyebar melalui:
- Air liur
- Batuk
- Bersin
- Kontak langsung dengan luka cacar air yang lecet
Risiko komplikasi cacar air
Tidak semua anak yang tertular cacar air dapat sembuh dengan sedirinya. Kita harus tetap waspada jika terjadi gejala-gejala yang tidak biasa pada infeksi cacar air yang dialami oleh anak-anak seperti muntah, leher kaku, kejang, serta menjadi sulit berjalan, sulit bicara, dan sulit menjaga keseimbangan tubuhnya.
Sementara itu, kondisi cacar air pada orang dewasa cenderung lebih parah dan berisiko mengalami komplikasi seperti Pneumonia, dehidrasi, Radang otak atau ensefalitis, dan Meningitis.
Cacar air pada wanita hamil, bayi yang baru lahir, serta orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah juga lebih rentan terhadap komplikasi serius.
Pengobatan Cacar Air
Cacar air tidak memiliki langkah pengobatan khusus dan biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Tujuan pengobatannya adalah untuk mengurangi gejala dan risiko komplikasi. Meskipun demikian, tidak semua penderita cacar air dapat sembuh tanpa penanganan medis. Orang-orang yang rentan mengalami komplikasi akibat penyakit ini membutuhkan pengobatan yang lebih intensif, seperti ibu hamil, bayi yang baru lahir, serta orang dengan sistem kekebalan tubuh yang menurun, misalnya pengidap kanker atau diabetes.
baca juga :
Open Comments Close*via mobile, like dahulu untuk melihat komentar